Jika Anda ke Silokek Anda menemukan masyarakat matrilineal yang berasal dari empat suku yaitu suku Patopang Bukik, Patopang Bough, Melayu Gadang dan Melayu Ketek. Mereka hidup berdampingan secara harmonis di bentangan alam yang sangat indah, dikelilingi oleh hutan, air terjun, goa dan bebatuan karst dengan tebing-tebing yang menjulang tinggi dan dibelah oleh aliran sungai yang deras yang bernama Batang Kuantan. Dengan topografi semacam masyarakat memiliki lahah yang terbatas, sebagian dari mereka hidup tepian sungai.
Hidup ditepian sungai membuat mereka akrab dengan budaya sungai. Salah satu sistem pengetahuan masyarakat peradaban sungai adalah kepandaian membuat perahu begitu pula dengan masyarakat Silokek, mereka tidak hanya mampu membuatnya tetapi juga handal dalam menjalankannya, sehingga mereka dikenal sebagai penguasa sungai di zamannya. Perahu-perahu hasil buatan masyarakat Silokek ini digunakan sebagai alat transportasi utama untuk perdagangan dari daerah timur (Selat Malaka) ke kawasan pendalaman Sumatera Barat terutama di saat jalan darat belum tersedia. Di samping itu kawasan ini juga kaya dengan nilai-nilai budaya. Di sini terdapat kesenian randai, silat, tari, saluang, dan dendang. Ritual Budaya juga dilakukan seperti Bakaua Adat (syukuran setelah panen), Prosesi Maratik (Prosesi Tolak Bala) .
Jika Anda ke Silokek Anda menemukan masyarakat matrilineal yang berasal dari empat suku yaitu suku Patopang Bukik, Patopang Bough, Melayu Gadang dan Melayu Ketek. Mereka hidup berdampingan secara harmonis di bentangan alam yang sangat indah, dikelilingi oleh hutan, air terjun, goa dan bebatuan karst dengan tebing-tebing yang menjulang tinggi dan dibelah oleh aliran sungai yang deras yang bernama Batang Kuantan. Dengan topografi semacam masyarakat memiliki lahah yang terbatas, sebagian dari mereka hidup tepian sungai.
Hidup ditepian sungai membuat mereka akrab dengan budaya sungai. Salah satu sistem pengetahuan masyarakat peradaban sungai adalah kepandaian membuat perahu begitu pula dengan masyarakat Silokek, mereka tidak hanya mampu membuatnya tetapi juga handal dalam menjalankannya, sehingga mereka dikenal sebagai penguasa sungai di zamannya. Perahu-perahu hasil buatan masyarakat Silokek ini digunakan sebagai alat transportasi utama untuk perdagangan dari daerah timur (Selat Malaka) ke kawasan pendalaman Sumatera Barat terutama di saat jalan darat belum tersedia. Di samping itu kawasan ini juga kaya dengan nilai-nilai budaya. Di sini terdapat kesenian randai, silat, tari, saluang, dan dendang. Ritual Budaya juga dilakukan seperti Bakaua Adat (syukuran setelah panen), Prosesi Maratik (Prosesi Tolak Bala) .
DIMANA AKAN
TINGGAL
BERITA DAN PEMBERITAHUAN
Berita TerbaruDIMANA AKAN
TINGGAL
BERITA DAN PEMBERITAHUAN
Berita Terbaru