Saat berkunjung ke Kabupaten Sijunjung, wisatawan akan dimanjakan dengan bentang alam yang indah. Hal ini didukung dengan regional kawasan Sijunjung termasuk dalam pembagian fisiografi Jajaran Bukit Barisan. Kawasan ini secara geologi sangat menarik karna telah melewati 3 era dalam skala waktu geologi yang tercermin dalam susunan batuan yang membentuk kawasan. Batuan tertua di kawasan ini terbentuk pada era Paleozoikum tepatnya pada periode Permian (299-252 juta Tahun yang lalu) dan Carboniferous (359-299 juta tahun yang lalu). Batuan ini diwakili oleh Formasi Kuantan yang dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu anggota Filit dan Serpih, anggota Batugamping, dan anggota Bawah. Dengan adanya Batu gamping yang ditemukan mengindikasikan bahwa daerah ini dulunya pada Era Paleozoikum adalah daerah beriklim tropis dengan laut dangkal dan dengan hadirnya rijang sekaligus mengindikasin bahwa sebagian kawasan tersebut pernah menjadi laut dalam. Selain itu sekitaran kawasn juga ditemukan batuan gunung api yang membuktian kawasan Sijunjung juga terpengaruh aktivitas vulkanik purba.
Sementara itu batuan Era Pertengahan diwakili oleh intrusi magma berkomposisi granitic yang membentuk batuan granit menerobos hingga Formasi Kuantan pada masa Triassic hingga Jurassik. Kontak langsung batuan formasi kuantan dengan Batolit ini menghasilkan batuan metamorfik berupa marmer, batu sabak, dan lain sebagainya. Kemudian pada Era Kenozoikum diisi oleh batuan dari formasi Ombilin yang dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu Bagian Atas (Tmou) dan Bagian Bawah (Tmol). Formasi ini adalah kelompok batuan sedimen yang mengalami pengendapan di darat, sebagai endapan pada cekungan. Ciri khas dari formasi ini adalah batuan sedimen dengan kandungan batubara. Proses geologi pada formasi ini menyebabkan terbentuknya lipatan berupa sinklin hingga antiklin menujam.
Dengan kondisi geologi seperti itu kawasan Sijunjung memiliki beberapa warisan geologi. Warisan geologi atau disebut juga Geoheritage adalah keragaman geologi yang memiliki nilai lebih sebagai suatu warisan, karena menjadi rekaman yang pernah atau sedang terjadi di bumi dengan nilai ilmiahnya tinggi, langka, unik, dan indah sehingga dapat digunakan untuk penelitian dan pendidikan kebumian. Ini lah yang kemudian dapat menjadi objek wisata alam yang berpotensi tinggi untuk kepariwisataan. Berikut beberapa warisan geologi diantaranya:
Saat berkunjung ke Kabupaten Sijunjung, wisatawan akan dimanjakan dengan bentang alam yang indah. Hal ini didukung dengan regional kawasan Sijunjung termasuk dalam pembagian fisiografi Jajaran Bukit Barisan. Kawasan ini secara geologi sangat menarik karna telah melewati 3 era dalam skala waktu geologi yang tercermin dalam susunan batuan yang membentuk kawasan. Batuan tertua di kawasan ini terbentuk pada era Paleozoikum tepatnya pada periode Permian (299-252 juta Tahun yang lalu) dan Carboniferous (359-299 juta tahun yang lalu). Batuan ini diwakili oleh Formasi Kuantan yang dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu anggota Filit dan Serpih, anggota Batugamping, dan anggota Bawah. Dengan adanya Batu gamping yang ditemukan mengindikasikan bahwa daerah ini dulunya pada Era Paleozoikum adalah daerah beriklim tropis dengan laut dangkal dan dengan hadirnya rijang sekaligus mengindikasin bahwa sebagian kawasan tersebut pernah menjadi laut dalam. Selain itu sekitaran kawasn juga ditemukan batuan gunung api yang membuktian kawasan Sijunjung juga terpengaruh aktivitas vulkanik purba.
Sementara itu batuan Era Pertengahan diwakili oleh intrusi magma berkomposisi granitic yang membentuk batuan granit menerobos hingga Formasi Kuantan pada masa Triassic hingga Jurassik. Kontak langsung batuan formasi kuantan dengan Batolit ini menghasilkan batuan metamorfik berupa marmer, batu sabak, dan lain sebagainya. Kemudian pada Era Kenozoikum diisi oleh batuan dari formasi Ombilin yang dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu Bagian Atas (Tmou) dan Bagian Bawah (Tmol). Formasi ini adalah kelompok batuan sedimen yang mengalami pengendapan di darat, sebagai endapan pada cekungan. Ciri khas dari formasi ini adalah batuan sedimen dengan kandungan batubara. Proses geologi pada formasi ini menyebabkan terbentuknya lipatan berupa sinklin hingga antiklin menujam.
Dengan kondisi geologi seperti itu kawasan Sijunjung memiliki beberapa warisan geologi. Warisan geologi atau disebut juga Geoheritage adalah keragaman geologi yang memiliki nilai lebih sebagai suatu warisan, karena menjadi rekaman yang pernah atau sedang terjadi di bumi dengan nilai ilmiahnya tinggi, langka, unik, dan indah sehingga dapat digunakan untuk penelitian dan pendidikan kebumian. Ini lah yang kemudian dapat menjadi objek wisata alam yang berpotensi tinggi untuk kepariwisataan. Berikut beberapa warisan geologi diantaranya:
Keragaman Geologi
DIMANA AKAN
TINGGAL
BERITA DAN PEMBERITAHUAN
Berita TerbaruDIMANA AKAN
TINGGAL
BERITA DAN PEMBERITAHUAN
Berita Terbaru